Peraturan Menpan RB Nomor 61 Tahun 2018 Memberikan Peluang CPNS yang Gagal Tes SKD di Pasing Grade

Kabar gembira bagi peserta Tes CPNS yang mengikuti Seleksi Kopetensi Dasar (SKD) dikarenakan tingkat kesulitan Soal Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 sangat tinggi dibandingkan dengan soal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada tahun sebelumnya, sehingga mengakibatkan terbatasnya jumlah kelulusan peserta Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 dan terjadinya disparitas hasil kelulusan antar wilayah sehingga berpotensi tidak terpenuhinya kebutuhan/formasi yang telah ditetapkan.

Panduan Aplikasi Raport (ARD)

Pada aplikasi rapor digital operator guru yaitu bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar dan Penilaian hasil belajar siswa. Pada operator guru dan wali kelas ini penilain hasil berlajar di input, berdasarkan mata pelajar guru tersebut, setelah itu wali kelas hanya mengisi beberapa.

Pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia adalah organisasi non formal yang diselenggarakan oleh pendidikan kepanduan, Kata PRAMUKA sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki makna Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Organisasi non formal yang berlambangkan tunas kelapa ini bisa ditemukan diberbagai sekolahan di Indonesia karena memang Pramuka menjadi salah satu ektrakurikuler wajib di sekolah sebab kegiatan pramuka secar tidak langsung membentuk anggotanya untuk memiliki watak, akhlak, dan budi pekerti yang luhur.

Program xxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxx

Coba Coba Pasang

heeeeeem

Mamane Alifa Raudlhatun Nisa

Hahahaaaaa aja kaget

About

Selamat datang di situs website kami, semoga apa yang ada di sini dapat bermanfaat dan dijadikan referensi untuk sekolah/madrasah Bapak/Ibu Guru dan barokah. Amiiiin

Sunday, 25 June 2023

SOAL PRAKARYA KELAS 11

 

1. Berikut merupakn bahan yang termasuk jenis bahan limbah organic, kecuali ….

a. kerang                 b. batok kelapa                       c. daun jagung

d. plastik                 e. daun kering

2. Pemberian nama wirausaha harus berpikir ke depan karena ….

a. berorientasi pada keuntungan usaha b. memudahkan dalam usaha

c. bisa menarik pembeli

d. memudahkan orang untuk menghafalkan nam usahanya

e. membedakan dengan nama usaha orang lain

3. Pemilihan lokasi wirausaha harus memerhatikan …

a. bahan baku yang mahal                     b. tenaga kerja sedikit

c. keadaan masyarakat tersebut

d. bahan baku yang digunakan, tenaga kerja dan masyarakat tersebut

e. keadaan kota

4. Komoditi yang akan diusahakan, harus memerhatikan ….

a. kebutuhan barang dan jasa masyarakat yang akan dilayani

b. bahan baku yang digunakan               c. tenaga kerja

d. keadaan masyarakat tersebut            e. keuntungan usaha

5. Suatu tanggung jawab penting untuk dapat menghasilkan produk bermutu secara ekonomi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan menghasilkan pengambilan yang sesuai bagi para pemegang modal usaha disebut biaya ….

a. total    b. Produksi              c. Global           d. Variabel     e. konsumsi

6.  Salah satu maksimalisasi keuntungan produsen atau wirausaha adalah dengan ….

a. minimalisasi biaya produksi               b. sumber daya yang digunakan

c. sumber daya dalam proses produksi  d. minimalisasi proses produksi

e. memaksimalkan biaya produksi

7. Dalam promosi kerajinan tangan pemakaian label adalah informasi yang dibuat pada kemasan biasanya berisikan tentang berikut, kecuali ….

a. informasi produk yang sebenarnya    b. foto atau gambar produk

c.logo perusahaan  d. alamat produsen                e. gambar produsen

8.  Semua bentuk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar yang digunakan sebagai penghias rumah, termasuk produk kerajinan sebagai benda ….

a. pakai   b. Substitusi            c. rumah tangga     d. hias     e. mewah

9. Cara untuk mengembangkan upaya berpikir inovatif dalam berwirausaha ialah….

a. percaya pada diri sendiri    b. keharusan untuk bertindak efektif

c. percaya pada sumber ide   d. keharusan memperluas wawasan

e. keharusan menganalisis peluang usaha

10. aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan termasuk nilai …

a. ergonomik     b. Estetika     c. Kenyamanan    d. Keindahan     e. etika

11. Tindakan untuk mencapai suatu sasaran disebut ….

a. sasaran       b. langkah kegiatan     c. Tujuan     d. Strategi     e. manfaat

12. Jenis produksi yang tidak berdasarkan tujuan pemakaiannya, ialah ….

a. speciality goods  b. shopping goods   c. consumer goods

d. unsought goods  e. convenience goods

13. Syarat mutlak yang dipenuhi bagi seorang wirausaha bidang kerajinan dan rekayasa, yaitu ….

a. bersedia bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaanya sendiri

b. modal yang sangat besar

c. berani menghadapi risiko yang terjadi

d. pendidikan formal yang tinggi dan sesuai

e. keterampilan dan kepandaian yang luar biasa

14. Strategi untuk menemukan peluang yang dimiliki, disebut….

a. analisa SWOT                     b. Peluang usaha                    c. Strategi usaha

d. Teori Humprey                    e. peluang usaha

15.  keinginan untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki peluang individual, dan menjadi sukses dalam menghimpun bahkan menginvestasikan kekayaan merupakan aspek ….

a. pendukung          b. Utama         c. Intern           d. Teknis     e. ekstern

16. Berikut sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu ….

a. tidak menyukai adanya pembaharuan

b. berani memaksakan diri menjadi orang lain

c. egois dan terlalu ambisius

d. selalu mnghindar dari kesalahan atau kesulitan

e. cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan dan ingin selalu berinisiatif

17. Berikut bukan pengertian prestatif dari seorang wirausahawan. Yaitu

a. selalu ingin maju dan tidak puas terhadap apa yang telah dilakukan

b. mempertahankan keberhasilan

c. cepet puas terhadap kesuksesan yang telah  diraihnya

d. mengembangkan sikap mental wirausaha

e. keinginan untuk maju tanpa harus berusaha

18. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek-aspek  berikut, kecuali …..

a. lingkungan          b. Budaya       c. Politik        d. Sosial       e. ekonomi

19. Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk mengolah limbah jerami  padi adalah ….

a. pisau       b. Sabit      c. Cangkul     d. pohon kelapa       e. Gergaji

20. Mendaur ulang barang-barang yang tidak dipakai lagi bisa disebut dengan ….

a. recycle     b. Rekreasi    c. Recicil        d. Reformasi           e. Reinkarnasi

21. Elemen-elemen kepedulian terhadap mutu (kualitas) kerja kecuali….

a. imbal jasa harus sepadan dengan pekerjaannya

b. kewenangan harus melampui tanggung jawab

c. rasa keadilan harus ditanamkan

d. informasi mutu (kualitas) harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang

e. kolaborasi, sinergi, bukanlah kompetensi harus selalu merupakan basis kerjasama

22. Dalam pembuatan kerajinan limbah harus memperhatikan bahan, bentuk, dan fungsi, supaya….

a. menarik dilihat                   b. dapat digunakan sesuai kebutuhan

c. menjaga kualitas dan memberi daya Tarik

d. produknya laku terjual        e. masyarakat menyukainya

23. Kerajinan yang berfungsi untuk memperindah atau mempercantik sebuah tatanan interior maupun eksterior secara visual merupakan fungsi kerajianan sebagai….

a. kerajinan sebagai pakai      b. kerajinan sebagai seni

c. kerajinan sebagai dekorasi d. kerajinan sebagai media

e. kerajinan sebagai estetis

24. Beberapa cara untuk menghadapi persaingan usaha antara lain, kecuali….

a. amati pasar dan kenali pesaing         b. ciptakan produk yang berbeda

c. mematok harga semurah mungkin    d. tonjolkan keunggulan produk

e. pelajari kelebihan dan kelemahan pesaing

25. Nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Pengertian dari….

a. Unsur Estetika                    b. Benda Pakai                        c. Benda Hias

d. Keindahan                           e. Benda Mati

26. Berikut bukan pengertian prestatif dari seorang wirausahawan. Yaitu

a. selalu ingin maju dan tidak puas terhadap apa yang telah dilakukan

b. mempertahankan keberhasilan

c. cepet puas terhadap kesuksesan yang telah  diraihnya

d. mengembangkan sikap mental wirausaha

e. keinginan untuk maju tanpa harus berusaha

27. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek-aspek  berikut, kecuali …..

a. lingkungan          b. Budaya   c. Politik     d. Sosial             e. ekonomi

28. Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk mengolah limbah jerami  padi adalah ….

a. pisau   b. Sabit   c. Cangkul    d. pohon kelapa   e. gergaji

28. Guna mendesain sebuah produk kerajinan sangat bergantung pada ….

a. metode      b. Pelaksanaan c. Ketajaman   d. Keterampilan    e. insting

30. Teknik atau keterampilan bertukang bisa disebut juga dengan ….

a. techne     b. Reaksi    c. Episteme     d. Migrasi      e. maintanence

29. Pengeringan bahan mentah yang akan diolah, yaitu dengan cara ….

a. dijemur dibawah sinar matahari

b. dibakar hingga kering     c. Diopen      d. Dibrongos      e. dianginkan

30. Berikut bukan merupakan limbah pertanian contohnya adalah ….

a. jerami padi         b. batang daun singkong        c. kulit bawang

d. serutan kayu       e. kulit kacang

31. Yang bukan merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya yaitu daerah ….

a. daerah pesisir     b. daerah pegunungan            c. daerah perkotaan

d. daerah pabrik      e. daerah pedesaan

32. Finishing adalah proses ….

a. bahan limbah yang sudah kering untuk diproses menjadi karya

b. bahan limbah karya yang sudah jadi dan akan di jual

c. hasil akhir

d. bahan mentah basah yang akan dikeringkan

33. Berikut yang bukan merupakan contoh kerajinan dari kulit jagung adalah ….

a. bunga                  b. gantungan kunci                 c. boneka

d. kotak sampah     e. tas

34. Yang merupakan contoh kerajinan dari limbah kertas berikut ini yaitu ….

a. bunga                  b. gantungan kunci                 c. boneka

d. kotak sampah     e. Tas

35.Berdasarkan sumber limbah dapat dikelompokan menjadi empat bagian, berikut yang bukan merupakan sumber limbah adalah ….

a. pertanian    b. Industry  c. Organik     d. Pertambangan   e. rumah tangga

36.Wujud limbah berdasarkan wujudnya berikut adalah limbah ….

a. pabrik    b. Sampah     c. Padat     d. rumah tangga        e. bahan bakar

37. Dalam promosi kerajinan tangan pemakaian label adalah informasi yang dibuat pada kemasan biasanya berisikan tentang berikut, kecuali ….

a. informasi produk yang sebenarnya    b. foto atau gambar produk

c.logo perusahaan  d. alamat produsen                e. gambar produsen

38. Berikut merupakan pembagian jenis kolam menurut fungsinya, kecuali.

a.  pemijhan  b. Pendederan  c. Pemberokan  d. Penetasan   e. tradisional

39.Teknis analisis yang mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan pembenihan ikan konsumsi disebut ….

a. break event point                b. analisis budi daya       c. sistem produksi

d. pemanenan                         e. Promosi

40.Pintu/saluran air yang digunakan pada kolam budi daya pembenihan ikan konsumsi dikenal dengan sistem ….

a. kemalir                                b. Caren        c. Dam                        d. Monik          e. tonik

 

Jawablah Pertanyaan Pertanyaan Berikut ini:

1. Hal Apakah kunci menjadi seorang wirausahawan yang kuat?

2. Sebuah anjuran berupa gambar berfungsi sebagai daya tarik pembeli yaitu ….

3. Seorang wirausaha memandang waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang artinya….

 ….

4. Kunci sukses dalam wirausaha bahan limbah yaitu ….

5. Wirausaha kerajinan bahan limbah dapat membantu yaitu ….

6. Keberhasilan manajemen usaha terletak pada ….

7. Apakah yang dimaksud produk kerajinan limbah digunakan sebagai produk pakai?

8. Jelaskan arti penting pemasaran dalam sumber daya produksi

9. Apakah yang dimaksud studi kelayakan dalam desain produksi?

10. Bagaimanakah cara menjadi wirausaha yang sukses berusaha dari nol?

 

 

Thursday, 22 November 2018

ORANG YANG PALING BAIK

Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

“Sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku”.

 (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi 2: 212, Ibnu Hibban 9: 484).


Kandungan hadits

1. Kebaikan yang  Afdhal dalam Islam adalah perilaku yang ditunjukkan kepada yang terdekat dengan kita. Pasangan hidup adalah satu satu sosok yang paling dekat dengan kita.

2. Perkataan adalah contoh kebaikan yang paling ringan, mudah dan murah, oleh karena berkata   baik kepada pasangan  hidup, mem perbagus amalan dan tingkah laku  kepada pasangan hidup. Berbuat baiklah sebagai engkau suka jika pasangan kalian bertingkah laku demikian. Jangan kebaikan itu disuguhkan kepada orang yang terjauh dan bukan siapa siapa nya kita, meski sesungguhnya tidak ada kebaikan yang dia sia. Namun kebaikan yang dicurahkan pada keluarga dekat kita itu yang pertama dan utama.

3. Ucapan baik adalah perbuatan ma’ruf. Lihatlah contoh Nabi kita, beliau memanggil ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, sang istri tercinta dengan panggilan Humaira, artinya wahai yang pipinya kemerah-merahan. Karena putihnya ‘Aisyah, jadi pipinya biasa nampak kemerah-merahan.

Dari ‘Aisyah, ia berkata,

دَخَلَ الحَبَشَةُ المسْجِدَ يَلْعَبُوْنَ فَقَالَ لِي يَا حُمَيْرَاء أَتُحِبِّيْنَ أَنْ تَنْظُرِي

“Orang-orang Habasyah (Ethiopia) pernah masuk ke dalam masjid untuk bermain, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilku, “Wahai Humaira (artinya: yang pipinya kemerah-merahan), apakah engkau ingin melihat mereka?” (HR. An Nasai dalam Al Kubro 5: 307).

Lihatlah bagaimana panggilan sayang tetap melekat pada suri tauladan kita yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jadi bukan kata-kata jelek atau merendahkan yang keluar dari mulut pasangan hidup.

4. Dari Mu’awiyah Al Qusyairi radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ – أَوِ اكْتَسَبْتَ – وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ

“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah” (HR. Abu Daud no. 2142).

5. Pujian dari suami pada istrinya tidak butuh biaya atau ongkos mahal. Yang dibutuhkan adalah ketulusan dan rasa cinta pada pasangan. Memberi pujian dapat diungkapkan dengan kalimat-kalimat ringan, seperti: “Masakan Sayang hari ini luar biasa, loh!”

6. Pujian berpengaruh terhadap perasaan pasangan, khususnya bagi istri yang akan merasa dihargai, dipercayai dan dihormati oleh suaminya. Tanpa pujian atau perhatian, mungkin yang ada hanya kecenderungan untuk saling mencela dan merendahkan pasangan.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istri kalian) dengan baik.” (QS. An Nisa’: 19).

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al Baqarah: 228).

Tuesday, 20 November 2018

Rabu Wekasan

Rabu Wekasan (Jawa: Rebo Wekasan) adalah tradisi ritual yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Shafar, guna memohon perlindungan kepada Allah Swt dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dll.

Bentuk ritual Rebo Wekasan meliputi empat hal; (1) shalat tolak bala; (2) berdoa dengan doa-doa khusus; (3) minum air jimat; dan (4) selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.

Asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Nafil Abid Wa Qami Kulli Jabbar Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi). Anjuran serupa juga terdapat pada kitab: Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.

Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Shafar, Allah Swt menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala dalam satu malam. Oleh karena itu, beliau menyarankan Umat Islam untuk shalat dan berdoa memohon agar dihindarkan dari bala tsb. Tata-caranya adalah shalat 4 Rakaat. Setiap rakaat membaca surat al Fatihah dan Surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas 1 kali. Kemudian setelah salam membaca doa khusus yang dibaca sebanyak 3 kali. Waktunya dilakukan pada pagi hari (waktu Dhuha).

PANDANGAN ISLAM

Untuk menyikapi masalah ini, kita perlu meninjau dari berbagai sudut pandang.

Pertama, rekomendasi sebagian ulama sufi (waliyullah) tersebut didasari pada ilham. Ilham adalah bisikan hati yang datangnya dari Allah (semacam inspirasi bagi masyarakat umum). Menurut mayoritas ulama Ushul Fiqh, ilham tidak dapat menjadi dasar hukum. Ilham tidak bisa melahirkan hukum wajib, sunnah, makruh, mubah, atau haram.

Kedua, ilham yang diterima para ulama tersebut tidak dalam rangka menghukumi melainkan hanya informasi dari alam ghaib. Jadi, anjuran beliau-beliau tidak mengikat karena tidak berkaitan dengan hukum Syariat.

Ketiga, ilham yang diterima seorang wali tidak boleh diamalkan oleh orang lain (apalagi orang awam) sebelum dicocokkan dengan al-Quran dan Hadits. Jika sesuai dengan al-Quran dan Hadits, maka ilham tersebut dapat dipastikan kebenarannya. Jika bertentangan, maka ilham tersebut harus ditinggalkan.

Memang ada hadits dla’if yang menerangkan tentang Rabu terakhir di Bulan Shafar, yaitu:
آخر أربعاء فى الشهر يوم نَحْسٍ مستمر (وكيع فى الغُرَر ، وابن مردويه فى تفسيره ، والخطيب عن ابن عباس ، وفيه مَسْلَمَة بن الصَّلْت متروك ، وأورده ابن الجوزى فى الموضوعات ، ورواه الطيورى من وجه آخر عن ابن عباس موقوفا)
 “Dari Ibn Abbas ra, Nabi Saw bersabda: “Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya naas yang terus-menerus.” HR. Waki’ dalam al-Ghurar, Ibn Mardawaih dalam at-Tafsir, dan al-Khathib al-Baghdadi. (dikutip dari Al-Hafidz Jalaluddin al-Suyuthi, al-Jami’ al-Shaghir, juz 1, hal. 4, dan al-Hafizh Ahmad bin al-Shiddiq al-Ghumari, al-Mudawi li-‘Ilal al-Jami’ al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi, juz 1, hal. 23).

سنن البيهقى - (ج 2 / ص 320)عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« أَتَانِى جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَأَمَرَنِى أَنْ أَقْضِىَ بِالْيَمِينِ مَعَ الشَّاهِدِ وَقَالَ :« إِنَّ يَوْمَ الأَرْبَعَاءِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ ».

Selain dlaif, hadits ini juga tidak berkaitan dengan hukum (wajib, halal, haram, dll), melainkan hanya bersifat peringatan (at-targhib wat-tarhib).

HUKUM MEYAKINI

Hukum meyakini datangnya malapetaka di akhir Bulan Shafar, sudah dijelaskan oleh hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
صحيح البخارى - (ج 19 / ص 152 قَالَ « لاَ عَدْوَى وَلاَ صَفَرَ وَلاَ هَامَةَ »
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Menurut al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali, hadits ini merupakan respon Nabi Saw terhadap tradisi yang brekembang di masa Jahiliyah. Ibnu Rajab menulis: Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Shafar. Maka Nabi SAW membatalkan hal tersebut. Pendapat ini disampaikan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya. Barangkali pendapat ini yang paling benar. Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Shafar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu. Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang. (Lathaif al-Maarif, hal. 148).

Hadis ini secara implisit juga menegaskan bahwa Bulan Shafar sama seperti bulan-bulan lainnya. Bulan tidak memiliki kehendak sendiri. Ia berjalan sesuai dengan kehendak Allah Swt.

Muktamar NU ke-3 juga pernah menjawab tentang hukum berkeyakinan terhadap hari naas, misalnya hari ketiga atau hari keempat pada tiap-tiap bulan. Para Muktamirin mengutip pendapat Ibnu Hajar al-Haitami dalam Al-Fatawa al-Haditsiyah sbb: Barangsiapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti, bukan untuk ditinggalkan dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Pencipta. Apa yang dikutip tentang hari-hari naas dari sahabat Ali kw. adalah batil dan dusta serta tidak ada dasarnya sama sekali, maka berhati-hatilah dari semua itu (Ahkamul Fuqaha, 2010: 54).

HUKUM SHALAT

Shalat Rebo Wekasan (sebagaimana anjuran sebagian ulama di atas), jika niatnya adalah shalat Rebo Wekasan secara khusus, maka hukumnya tidak boleh, karena Syariat Islam tidak pernah mengenal shalat bernama Rebo Wekasan. Tapi jika niatnya adalah shalat sunnah mutlaq atau shalat hajat, maka hukumnya boleh-boleh saja. Shalat sunnah mutlaq adalah shalat yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi sebab, dan bilangannya tidak terbatas. Shalat hajat adalah shalat yang dilaksanakan saat kita memiliki keinginan (hajat) tertentu, termasuk hajat li dafil makhuf (menolak hal-hal yang dikhawatirkan).

Syeikh Abdul Hamid Muhammad Ali Qudus (imam masjidil haram) dalam kitab Kanzun Najah Was Surur halaman 33 menulis: Syeikh Zainuddin murid Imam Ibnu Hajar Al-Makki berkata dalam kitab Irsyadul Ibad, demikian juga para ulama madzhab lain, mengatakan: Termasuk bidah tercela yang pelakunya dianggap berdosa dan penguasa wajib melarang pelakunya, yaitu Shalat Raghaib 12 rakaat yang dilaksanakan antara Maghrib dan Isya pada malam Jumat pertama bulan Rajab.. Kami (Syeikh Abdul Hamid) berpendapat : Sama dengan shalat tersebut (termasuk bidah tercela) yaitu Shalat Bulan Shafar. Seseorang yang akan shalat pada salah satu waktu tersebut, berniatlah melakukan shalat sunnat mutlaq secara sendiri-sendiri tanpa ada ketentuan bilangan, yakni tidak terkait dengan waktu, sebab, atau hitungan rakaat.

Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang juga menegaskan bahwa shalat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati shalat sunnah muthlaqah atau niat shalat hajat. Kemudian Muktamar NU ke-25 di Surabaya (Tanggal 20-25 Desember 1971 M) juga melarang shalat yang tidak ada dasar hukumnya, kecuali diniati shalat mutlaq. (Referensi: Tuhfah al-Muhtaj Juz VII, Hal 317).

HUKUM BERDOA

Berdoa untuk menolak-balak (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabu Wekasan saja). Al-Hafidz Zainuddin Ibn Rajab al-Hanbali menyatakan: Meneliti sebab-sebab bencana seperti melihat perbintangan dan semacamnya merupakan thiyarah yang terlarang. Karena orang-orang yang meneliti biasanya tidak menyibukkan diri dengan amal-amal baik sebagai penolak balak, melainkan justru memerintahkan agar tidak keluar rumah dan tidak bekerja. Padahal itu jelas tidak mencegah terjadinya keputusan dan ketentuan Allah. Ada lagi yang menyibukkan diri dengan perbuatan maksiat, padahal itu dapat mendorong terjadinya malapetaka. Syariat mengajarkan agar (kita) tidak perlu meneliti melainkan menyibukkan diri dengan amal-amal yang dapat menolak balak, seperti berdoa, berzikir, bersedekah, dan bertawakal kepada Allah Swt serta beriman pada qadla dan qadar-Nya. (Ibn Rajab, Lathaif al-Maarif, hal. 143).

HUKUM MENYEBARKAN

Hadratus Syeikh KH. M. Hasyim Asyari pernah menjawab pertanyaan tentang Rebo Wekasan dan beliau menyatakan bahwa semua itu tidak ada dasarnya dalam Islam (ghairu masyru’). Umat Islam juga dilarang menyebarkan atau mengajak orang lain untuk mengerjakannya.
Berikut naskah lengkap dari beliau:

بسم الله الرحمن الرحيم وبه نستعين على أمور الدنيا والدين وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

أورا وناع فيتوا أجاء – أجاء لن علاكوني صلاة ربو وكاسان لن صلاة هدية كاع كاسبوت إع سؤال، كرنا صلاة لورو إيكو ماهو دودو صلاة مشروعة في الشرع لن أورا أنا أصلي في الشرع. والدليل على ذلك خلو الكتب المعتمدة عن ذكرها، كيا كتاب تقريب، المنهاج القويم، فتح المعين، التحرير لن سأ فندوكور كيا كتاب النهاية، المهذب لن إحياء علوم الدين. كابيه ماهو أورا أنا كع نوتور صلاة كع كاسبوت.

ومن المعلوم أنه لو كان لها أصل لبادروا إلى ذكرها وذكر فضلها، والعادة تحيل أن يكون مثل هذه السنة وتغيب عن هؤلاء وهم أعلم الدين وقدوة المؤمنين. لن أورا وناع أويه فيتوا أتوا عافيك حكوم ساكا كتاب مجربات لن كتاب نزهة المجالس. كتراعان سكع كتاب حواشى الأشباه والنظائر للإمام الحمدي قال: ولا يجوز الإفتاء من الكتب الغير المعتبرة، لن كتراعان سكع كتاب تذكرة الموضوعات للملا على القاري: لا يجوز نقل الأحاديث النبوية والمسائل الفقهية والتفاسير القرآنية إلا من الكتب المداولة (المشهورة) لعدم الإعتماد على غيرها من ودع الزنادقة والحاد الملاحدة بخلاف الكتب المحفوظة انتهى. لن كتراعان سكع كتاب تنقيح الفتوى الحميدية: ولا يحل الإفتاء من الكتب الغريبة. وقد عرفت أن نقل المجربات الديربية وحاشية الستين لاستحباب هذه الصلاة المذكورة يخالف كتب الفروع الفقهية فلا يصح ولا يجوز الإفتاء بها. لن ماليه حديث كع كاسبات وونتن كتاب حاشية الستين فونيكا حديث موضوع. كتراعان سكع كتاب القسطلاني على البخاري: ويسمى المختلف الموضوع ويحرم روايته مع العلم به مبينا والعمل به مطلقا. انتهى…. …… إلى أن قال: وَلَيْسَ لِأَحَدٍ أَنْ يَسْتَدِلَّ بِمَا صَحَّ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: الصَّلاَةُ خَيْرُ مَوْضُوْعٍ، فَمَنْ شَاءَ فَلْيَسْتَكْثِرْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَسْتَقْلِلْ، فَإِنَّ ذَلِكَ مُخْتَصٌّ بِصَلاَةٍ مَشْرُوْعَةٍ. سكيرا أورا بيصا تتف كسنتاني صلاة هديه كلوان دليل حديث موضوع، مك أورا بيصا تتف كسنتاني صلاة ربو وكاسان كلوان داووهي ستعاهي علماء العارفين، مالاه بيصا حرام، سبب إيكي بيصا تلبس بعبادة فاسدة. والله سبحانه وتعالى أعلم. (هذا جواب الفقير إليه تعالى محمد هاشم أشعري جومباع).

KESIMPULAN

Tradisi Rebo Wekasan memang bukan bagian dari Syariat Islam, akan tetapi merupakan tradisi yang positif karena
(1) menganjurkan shalat dan doa;
(2) menganjurkan banyak bersedekah;
(3) menghormati para wali yang mukasyafah (QS. Yunus : 62).

Karena itu, hukum ibadahnya sangat bergantung pada tujuan dan teknis pelaksanaan. Jika niat dan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan syariat, maka hukumnya boleh. Tapi bila terjadi penyimpangan (baik dalam keyakinan maupun caranya), maka hukumya haram.

Bagi yang meyakini silahkan mengerjakan tapi harus sesuai aturan syariat dan tidak perlu mengajak siapapun. Bagi yang tidak meyakini tidak perlu mencela atau mencaci-maki.

Mengenai indikasi adanya kesialan pada akhir bulan Shafar, seperti peristiwa angin topan yang memusnahkan Kaum ‘Aad (QS. Al-Qamar: 18-20), maka itu hanya satu peristiwa saja dan tidak terjadi terus-menerus. Karena banyak peristiwa baik yang juga terjadi pada Rabu terakhir Bulan Shafar, seperti penemuan air Zamzam di Masjidil Haram, penemuan sumber air oleh Sunan Giri di Gresik, dll.

Kemudian, betapa banyak orang yang selamat (tidak tertimpa musibah) pada Hari Rabu terakhir bulan Shafar, meskipun mereka tidak shalat Rebo Wekasan. Sebaliknya, betapa banyak musibah yang justru terjadi pada hari Kamis, Jum’at, Sabtu, dll (selain Rabu Wekasan) dan juga pada bulan-bulan selain Bulan Shafar. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya musibah atau malapetaka adalah urusan Allah, yang tentu saja berkorelasi dengan sebab-sebab yang dibuat oleh manusia itu sendiri.

Mengenai cuaca ekstrim yang terjadi di bulan ini (Shafar/Desember 2012-Januari 2013), maka itu adalah siklus tahunan.

Itu adalah fenomena alam yang bersifat alamiah (Sunnatullah) dan terjadi setiap tahun selama satu bulanan (bukan hanya terjadi pada Hari Rabu Wekasan saja). Intinya, sebuah hari bernama “Rebo Wekasan” tidak akan mampu membuat bencana apapun tanpa seizin Allah Swt. 

11 RAHASIA PARA GENERASI TERBAIK DAHULU DALAM MENDIDIK ANAK

11 RAHASIA PARA GENERASI TERBAIK DAHULU DALAM MENDIDIK ANAK

ﻋﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻣﻦ ﺳﺎﺩﺗﻨﺎ ﺍﻝ ﺑﺎﻋﻠﻮﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ
١١ ﻋﺎﺩﺓ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺴﻠﻒ فى ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ

Salafus sholeh dari Keluarga Saadah Ba'alawi (Ahlul Bait) memiliki 11 konsep dalam mendidik anak-anak mereka:

١. ﺍﻻﻡ ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻟﺮﺿﺎﻋﺔ ﺗﻘﺮﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻮﻟﻮﺩ ﺍﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﺳﻲ ﻭﺍﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ ﻭﺗﻜﺮﺭﻫﻤﺎ

1. Memerintahkan kepada istri-istri mereka ketika menyusui untuk terus  membaca Ayat Kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

٢. ﺍﻭﻝ ﻣﺎﻳﻠﻘﻨﻮﻥ ﺍﻟﻄﻔﻞ ﻋﻨﺪ ﺑﺪﺍﻳﺔ ﺍﻟﻨﻄﻖ (ﺭﺿﻴﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺭﺑﺎ ﻭﺑﺎﻻﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ ﻭﺑﻤﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻧﺒﻴﺎ ﻭﺭﺳﻮﻻ)

2. Pertama kali yang diajarkan kepada putra-putri mereka ketika baru bisa bicara adalah kalimat : "Rodhitu billahi Robba Wa bil Islami diina Wa bimuhammadin sholla Allahu ‘alayhi wa sallam Nabiyyan wa Rosuula.

artinya "aku ridho Allah sebagai Tuhanku, Islam agamaku dan Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rosulku"

٣. ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ ﺑﺎﻷﻭﻻﺩ ﺍﻟﺼﻐﺎﺭ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻬﻢ ﻋﺎﺩﺓ

3. Membiasakan kepada anak-anak mereka sejak kecil untuk bangun malam atau bangun sebelum tiba waktu Shubuh.

٤. ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻤﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﺪﻳﻨﺔ ﻭﻣﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﻨﻔﺤﺎﺕ ، ﻛﺸﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻳﺠﻤﻌﻮﻥ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ ﻭﻳﺴﻠﻮﻫﻢ ﻣﺎﺫﺍ ﺳﻴﻌﻤﻠﻮﻥ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻮﺍﺳﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭﺍﻟﺒﺮ ﻛﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﻭﺍﻟﺬﻛﺮ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ

4. Sebelum memasuki Bulan-bulan berkah seperti Ramadhon, mereka mengumpulkan anak-anak mereka dan bertanya kepada mereka, apa yang akan kalian kerjakan dibulan yg berkah ini? dari amalan membaca Al Qur'an, dzikir, dan sedekah dll.

٥. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻬﻢ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ

5. Mereka mengajari anak-anak mereka niat-niat yg baik sebagaimana mengajari mereka Surat Al Fatihah.

٦. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻘﺪﻭﻥ ﻣﺠﻠﺲ ﻋﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻳﻮﻣﻲ ﺍﻭ ﺍﺳﺒﻮﻋﻲ ﻳﻘﺮﺅﻥ ﻣﺎﺗﻴﺴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ( ﺣﺰﺏ ) ﻭﻛﺘﺐ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﺍﻟﻔﻘﻪ ﻭﻳﺨﺘﻤﻮﻧﺔ ﺑﺎﻻﺩﻋﻴﺔ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

6. Mereka mengadakan majelis ilmu di rumah, dan berkumpul semua yang ada dirumah, majlis harian atau mingguan, mereka membaca Al-Qur'an (tadarus) dan kitab hadits serta fiqih dan mereka menutup majelis dengan doa dan solawat kepada Nabi Muhammad SAW.

٧. ﻓﻲ ﺣﺎﻝ ﺑﻠﻮﻍ ﺍﺣﺪ ﺍﺑﻨﺎﺋﻬﻢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻠﻤﻮﻧﻪ ﺍﻧﻪ ﺑﻠﻎ ﻭﺍﻧﻪ ﺻﺎﺭ ﻣﻜﻠﻒ ﻭﺍﻥ ﺍﻻﻥ ﺻﺎﺭ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻠﻜﺎﻥ ﻳﺴﺠﻼﻥ ﺣﺴﻨﺎﺗﻪ ﻭﺳﻴﺌﺎﺗﻪ ﻭﻳﻜﺘﺒﺎﻥ ﺍﻗﻮﺍﻟﻪ ﻭﺍﻓﻌﺎﻟﻪ ،ﻭﻳﻜﻮﻥ ﺫﺍﻟﻚ ﻓﻲ ﺟﻤﻊ ﻳﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻭﺍﻟﻜﺒﺎﺭ

7. Ketika putra-putri mereka memasuki usia baligh, mereka memberituhakan bahwasanya dia telah  Mukallaf, dan akan ada dua Malaikat akan mencatat kebaikan dan kejelekan dan menulis ucapan dan perbuatannya, dan hal itu diadakan perayaan yang dihadiri para ulama' dan orang orang sholeh.

٨. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻻﻳﺆﺧﺮﻭﻥ ﺯﻭﺍﺝ ﺍﺑﻨﺎﺋﻬﻢ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺒﻠﻮﻍ ﺧﻮﻓﺎ ﺍﻥ ﻳﻘﻌﻮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺤﻈﻮﺭ

8. Mereka tidak menunda pernikahan anak-anak mereka setelah baligh khawatir terjerumus kepada kemaksiatan.

٩. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻭﻻﺩﻫﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺍﻻﺣﻮﺍﻝ، ﻓﺎﺫﺍ ﺍﺭﺍﺩ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺷﻲ ﻣﻦ ﻭﺍﻟﺪﻩ ﺍﻭ ﻭﺍﻟﺪﺗﻪ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻟﻪ ﻗﻢ ﻭﺗﻮﺿﺎﺀ ﻭﺻﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﺍﺳﺌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻘﻀﻲ ﺣﺎﺟﺘﻚ ﻭﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻳﺎﻋﻄﻮﻩ ﻣﺎﻃﻠﺐ ،ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺠﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﻋﺎﻙ

9. Mereka mengajari anak-anaknya dengan berdoa memohon kepada Allah dalam setiap keadaan, maka apabila anaknya ingin sesuatu dari orang tuanya, mereka berkata kepada anaknya, "wudhu'lah dan sholat 2 rokaat lalu mintalah kepada Allah agar hajatmu dikabulkan." Setelah sholat, mereka memberikan sesuatu yang anaknya minta seraya berkata "Sungguh Allah SWT telah mengabulkan doamu".

١٠. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺠﻌﻠﻮﻥ ﻟﻜﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻋﻤﻞ ﻣﺨﺼﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ،ﻓﻬﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺟﻠﺐ ﺍﻻﻏﺮﺍﺽ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﻨﺲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺧﺪﻣﺔ ﺍﻟﻀﻴﻮﻑ ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺟﻠﺐ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻭﻫﻜﺬﺍ

10. Mereka membagi tugas kepada setiap anak, ada yang tugas belanja ke pasar, dan ada yang menyapu rumah dan ada yang bertugas melayani tamu dan ngambil air dsb.

١١. ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻬﺘﻤﻮﺍ ﺑﺘﻌﻠﻴﻢ ﺍﻟﺒﻨﺎﺕ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻛﻮﺭ ﻻﻧﻬﻦ ﺣﺒﻴﺴﺎﺕ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ .

Mereka lebih banyak memperhatikan proses belajar anak perempuan mereka dibandingkan anak laki-laki, karena anak perempuan jarang sekali keluar rumah.

DZIKIR YANG MENGALAHKAN PAHALA ORANG KAYA

DZIKIR YANG MENGALAHKAN PAHALA ORANG KAYA

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَهَذَا حَدِيثُ قُتَيْبَةَ أَنَّ فُقَرَاءَ الْمُهَاجِرِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ فَقَالَ وَمَا ذَاكَ قَالُوا يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ وَلَا نَتَصَدَّقُ وَيُعْتِقُونَ وَلَا نُعْتِقُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلَا يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ وَتَحْمَدُونَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً

Dari Abu Hurairah dan ini adalah hadis Qutaibah: Bahwa orang-orang miskin Muhajirin menemui Rasulullah SAW sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong amal kebaikan, derajat yang tinggi, dan kenikmatan yang abadi (disisi Allah)."

 Rasulullah SAW bertanya: "Apa maksud kamu?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan dan kami tidak bisa melakukannya." Maka Rasulullah SAW  bersabda: "Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu dzikir  yang bisa mengalahkan amalan orang kaya, sehingga  kalian  menyaingi orang-orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian boleh mendahului kebaikan orang-orang sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Mahu wahai Rasulullah?" Baginda bersabda: "Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.

(HR Muslim No: 936) Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

1.  Muslim yang kaya  disamping dapat melaksanakan ibadah shalat, puasa, zakat mahupun haji, juga mereka bisa bersedekah, dan  berwakaf dengan hartanya tersebut.

2. Allah Subhanahu wata'ala menganugerahkan kelebihan kepada  yang bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap selesai shalat dengan pahala  melebihi orang kaya yang bersedekah.

3. Bagi yang tidak memiliki harta untuk bersedekah, jadikanlah tasbih, tahmid dan takbir sebagai sedekah harian

4. Begitu utama dzikir setelah shalat hingga Allah menganugerahkan pengampunan dosa meski kuantitas dosanya sebanyak buih dilautan. Caranya demikian, yaitu setelah membaca tasbih 33 kali, lalu Tahmid 33 dan takbir 33 kemudian ditutup dengan bacaan berikut hingga genap 100

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, serta mematikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu)

5. Bila dzikir tahlil tersebut dibaca 100 kali setiap hari maka keutamaan nya sebagaimana tersebut dalam hadits shahih riwayat Tirmidzi  berikut

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ عِدْلُ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

Dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan;

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, serta mematikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu) dalam sehari sebanyak seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan sepuluh hamba, dan tercatat baginya seratus kebaikan serta dihapuskan darinya seratus kesalahahan, dan ia terpelihara dari syaitan pada hari tersebut hingga petang, tidak ada orang membawa sesuatu yang lebih baik daripada apa yang ia bawa kecuali seseorang yang melakukan hal tersebut lebih banyak.

(HR Tirmizi No: 3390)

Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ sudah semakin dekat, Alloh ﷻ  semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad ﷺ ..

Pada Malam Pertama (ke 1) :

Alloh ﷻ melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya ..

Pada malam ke 2 :

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad ﷺ yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh ﷻ ..

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh ﷺ yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh ﷻ .. ”

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas ..

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim Alaihi Salam ..

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad ﷺ memenuhi alam semesta ..

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak ..

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh ﷻ Pencipta Alam Semesta .. ”

Pada malam ke 9 :

Alloh ﷻ semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah ..

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ
..

Pada malam ke 11 :

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad ﷺ ..

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad ﷺ tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad ﷺ ) sedang bermunajat kepada Alloh ﷻ di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya ..

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan ..

Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad ﷺ . Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam Alaihi Salam , ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh ﷻ untuk menemanimu ..”

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim Alaihi Salam yang diperintahkan Alloh ﷻ untuk menemanimu ..”

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh ﷻ untuk menemanimu ..”

Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa Alaihi Salam datang unetuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh ..”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad ﷺ yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata ..

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh ﷻ dengan berbagai macam bahasa yang berbeda ..

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya
..

Detik berikutnya Alloh ﷻ memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira ..

Lalu Alloh swt memanggil :
“Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad ﷺ ..

Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad ﷺ ..

Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad ﷺ telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman ..”

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosululloh ﷺ dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad ﷺ bersujud kepada Alloh ﷻ seraya mengucapkan :
“Allohu Akbar ... Allkhu Akbar ... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallohi bukrotan wa ashila...”

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula ..

“Yaa Nabi Salam Alaika …                                                                                                                Yaa Rosul Salam Alaika …                                                                                                                     Yaa Habib Salam Alaika … Sholawatulloh Alaika ... ”

(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam)

TIDAK ADA MANTAN ORANG TUA

TIDAK ADA MANTAN ORANG TUA

Dari  ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda


انْطَلَقَ ثَلاَثَةُ رَهْطٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى أَوَوُا الْمَبِيْتَ إِلَى غَارٍ فَدَخَلُوْهُ، فَانْحَدَرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَسَدَّتْ عَلَيْهَا الْغَارَ. فَقَالُوْا : إِنَّهُ لاَيُنْجِيْكُمْ مِنْ هَذِهِ الصَّخْرَةِ إِلاَّ أَنْ تَدْعُوْا اللهَ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ: اَللَّهُمَّ كَانَ لِي أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيْرَانِ وَكُنْتُ أَغْبِقُ قَبْلَ هُمَا أَهْلاً وَ لاَ مَالاً، فَنَأَى بِي فِي طَلَبِ شَيْئٍ يَوْمًا فَلَمْ أُرِحْ عَلَيْهِمَا حَتَّى نَامَ فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوْقَهُمَا فَوَجَدْتُهُمَا نَائِمَيْنِ. فَكَرِهْتُ أَنْ أَغْبِقَ قَبْلَهُمَا أَهْلاً أَوْمَالاً، فَلَبِثْتُ وَالْقَدَحُ عَلَى يَدَيَّ أَنْتَظِرُ اسْتِيقَاظَهُمَا حَتَّى بَرَقَ الْفَجْرُ فَاسْتَيْقَظَا فَشَرِبَا غَبُوقَهُمَا. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ هَذِه الصَّخْرَةِ، فَانْفَرَجَتْ شَيْئًا

“ …Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Allah, sesung-guhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini.’ Maka batu yang menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit.

 HR. Bukhari (no. 2272), Fathul Baari (IV/449), Muslim (no. 2743)

Kandungan hadits

 1. Bakti kepada kedua tidak berhenti sekalipun telah menikah. Bakti kepada kedua orang tua merupakan amalan utama karena perintah  Allah dan Rasul-Nya, juga dikarenakan pengorbanan kedua orang tua untuk kita disaat tidak berdaya.

 2. Ibunya  mengandung selama 9 bulan, melahirkan dengan pertaruhan nyawa, menyusui dan menyapihnya  selama 2 tahun dan merawatnya   memberikan hal-hal yang diperlukan anaknya berupa pendidikan, kasihsayang, dan lain sebagainya.

3. Demikian pula  ayah sebagai kepala rumah tangga yang berjibaku mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya bekerja tanpa memperdulikan apapun  selagi halal dan baik untuk keluarganya, maka sudah seharusnya menunjukkan birrul walidain kepada kedua orang tua.

5. Kebaikan orang tua tidak akan pernah tergantikan. Bentuk bakti yang paling sederhana adalah berperilaku lemah- lembut, sopan-santun, mendoakan dan  membahagiakannya dalam bentuk materi bila  sudah mampu.

6. Bentuk-bentuk Birrul Walidain di antaranya:
a.       Taat dan patuh terhadap perintah kedua orang tua, taat dan patuh orang tua dalam nasihat, dan perintahnya selama tidak menyuruh berbuat maksiat atau berbuat musyrik, bila kita disuruhnya berbuat maksiat atau kemusyrikan, tolak dengan cara yang halus dan kita tetap menjalin hubungan dengan baik.

b.      Senantiasa berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap
mat, sopan santun, baik dalam tingkah laku maupun bertutur kata, memuliakan keduanya, terlebih di usia senja.

c.       Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah lainnya. Selama keinginan dan saran-saran itu sesuai dengan ajaran Islam.

d.      Membantu Ibu Bapak secara fisik dan materi.  Misalnya, sebelum berkeluarga dan mampu berdiri sendiri anak-anak membantu orang tua terutama ibu. Dan mengerjakan pekerjaan rumah.

e.       Mendoakan Ibu Bapak semoga diberi oleh Allah kemampuan dalam materi, diliputi rahmat dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirta.

f.       Menjaga kehormatan dan nama baik mereka.

g.      Menjaga, merawat ketika mereka sakit, tua dan pikun.

h.      Setelah orang tua meninggal dunia, Birrul Walidain masih bisa diteruskan dengan cara antara lain:

-          Mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya
-          Melunasi semua hutang-hutangnya
-          Melaksanakan wasiatnya
-          Meneruskan sillaturrahmi yang dibinanya sewaktu hidup
-          Memuliakan sahabat-sahabatnya
-          Mendoakan setiap selesai sholat fardhu agar diampuni dosa dan kesalahannya, dirahmati dan ditempatkan di tempat yang menyenangkan.

 Berikut ini adalah beberapa ayat yang berkaitan dengan tema hadits tersebut, yaitu surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’'

 [Al-Israa’ : 23-24]

Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa’ ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”

 [An-Nisaa’ : 36]

Dalam surat al-‘Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua jika mereka mengajak kepada kemusyrikan

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya.  Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-‘Ankabuut (29): 8]

Featured Post

SOAL PRAKARYA KELAS 11

  1 . Berikut merupakn bahan yang termasuk jenis bahan limbah organic, kecuali …. a. kerang                  b. batok kelapa             ...